Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah
atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk
mendapatkan keuntungan. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga
dalam bentuk jasa. Contoh hasil industri yang berbentuk jasa adalah pada
asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi (pengiriman barang), dan lain
sebagainya.
Industri yang memproduksi hampir semua alat-alat yang kita gunakan,
obat yang kita minum, atau makanan yang kita makan. Karena itu, industri sangat
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup kita. Maka dari itu, pemerintah
serius mengembangkan sektor industri terutama sektor usaha kecil dan menengah
(UKM).
Pengertian industri bermacam-macam. Menurut UU No. 5 Tahun 1984
tentang Perindustrian, industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah
bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi
barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan
rancang bangun dan perekayasaan industri.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
industri adalah kegiatan memproses atau mengolah barang dengan menggunakan
sarana dan peralatan, misal mesin. Menurut Badan Pusat Statistik, industri
adalah sebuah kesatuan unit usaha yang menjalankan kegiatan ekonomi dengan
tujuan untuk menghasilkan barang atau jasa yang berdomisili pada sebuah tempat
atau lokasi tertentu dan memiliki catatan administrasi sendiri.
Sedangkan pengertian industri menurut beberapa ahli juga
bermacam-macam. Menurut Teguh S. Pambudi, industri adalah sekelompok
perusahaan yang bisa menghasilkan sebuah produk yang dapat saling menggantikan
antara yang satu dengan yang lainnya. Menurut Hinsa Sahaan, industri
adalah bagian dari sebuah proses yang mengolah barang mentah menjadi barang
jadi sehingga menjadi sebuah barang baru yang memiliki nilai lebih bagi
kebutuhan masyarakat. Menurut Wirasti dan Dini Natalia, industri diartikan
sebagai pengolahan barang setengah jadi menjadi barang yang telah jadi sehingga
dapat mendatangkan sebuah keuntungan bagi pelaksanaannya.
Berdasarkan etimologi,
kata “industri” berasal dari bahasa Inggris “industry” yang berasal dari bahasa
Prancis Kuno “industrie” yang berarti “aktivitas” yang kemudian berasal dari
bahasa Latin “industria” yang berarti “kerajinan, aktivitas”. Industri
merupakan kata nomina.
Dalam arti luas, pengertian industri adalah segala kegiatan ekonomi
yang bersifat produktif atau menghasilkan keuntungan. Dalam arti sempit,
pengertian industri adalah usaha manusia mengolah bahan mentah atau bahan baku
menjadi bahan setengah jadi atau barang jadi sehingga memperoleh keuntungan
atau profit.
A. PERMASALAH LINGKUNGAN
LINGKUNGAN DALAM PEMBANGUNAN INDUSTRI
Lingkungan merupakan suatu topik yang tidak akan pernah mati untuk
dibahas. Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang
mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi
surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di
dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti
keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik.
Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air,
iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu
yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia
dan mikro-organisme (virus dan bakteri). Kita sebagai salah satu
makhluk hidup di dunia tidak akan bisa terpisah dari lingkungan. Lingkungan ini
banyak di manfaatkan oleh seluruh makhluk hidup, salah satunya oleh manusia
lingkungan di jadikan kerabat untuk melakukan kegiatan pembangunan
industri.
Namun di balik semua kegiatan pembangunan industri terdapat banyak
masalah yang harus di tindak lanjuti. Misalnya saja pencemaran lingkungan
sebagai dampak dari proses pertambangan umumnya disebabkan oleh bahan yang
dapat berupa faktor kimia, fisika dan biologi. Pencemaran ini biasanya terjadi
di dalam dan di luar pertambangan yang dapat berbeda antara satu jenis
pertambangan dengan jenis pertambangan lainnya. Contoh Pertambangan minyak bumi
yang mempunyai aktivitas mulai dari eksplorasi, produksi, pemurnian,
pengolahan, penganngkutan, dan penjualan tidak lepas dari berbagai bahaya.
B. KERACUNAN BAHAN LOGAM ATAU
METALOID PADA INDUSTRIALISASI
Racun-racun logam/metalloid beserta persenyawaan-persenyawaannya
yang sering terjadi pada industrialisasi adalah yang berasal dari timah
hitam,air raksa, arsen, chromium, berrylium, cadmium, vanadium dan
fosfor. Disamping racun-racun tersebut diatas terdapat pula bahan-bahan
logam/metalloid lainnya, tetapi tidak begitu banyak dipergunakan dalam
perindustrian dan tidak begitu beracun. Seperti misalnya perak yang berhasil
masuk tubuh bias menyebabkan argyria, tanpa menimbulkan gejala keracunanyang
membahayakan kesehatan. Beberapa contoh keracunan logam/metalloid:
·
Keracunan oleh timah hitam
Keracunan
timah hitam ini terjadi dalam dua bentuk: Keracunan oleh timah hitam dan
persenyawaan-persenyawaan anorganisnya, seperti “putih timah
hitam” Keracunan karena pengolahan persenyawaan-persenyawaan organis
hitam, seperti TEL (tetra-etli-timah).
·
Keracunan air raksa (Hg)
Bentuk
keracunan air raksa ini dapat terjadi: Sebagai air raksa cair atau
uapnyaSebagai akibat kontak kulit dengan persenyawaan Hg-fulmitat Sebagai
perseyawaan air raksa
·
Keracunan Arsen
Gejala
yang timbul pada keracunan Arsen tidak sama, tergantung kepada jenis
persenyawaannya. Bila: Menghisap atau kontak dengan debu persenyawaannya
arsen anorganik gejalanya setempat akibat terjadinya rangsangan pada kulit atau
selaput lendir. Menghisap persenyawaan-persenyawaan arsen dan zat cair
bisa mengakibatkan hancurnya sel-sel sehingga bias menimbulkan kekurangan
darah Kontak dengan persenyawaan-persenyawaan arsen organic bisa
mengakibatkan local atau sistematik pada tubuh.
·
Keracunan fosfor
Yang
beracun terutama adalah fosfor putih. Dan ini banyak dipergunakan sebagai bahan
pembuatan racun tikus, racun serangga, pembuatan pupuk, pembuatan mercon dan
kembang api. Akibat keracunan fosfor sangat kompleks bias menimbulkan
kerusakan pada hati, ginjal, tulang, saluran pencernaan, perdarahan-perdarahan
dan bila terhirup ke paru-paru bias menimbulkan oedema dan kerusakan paru.
Pertambahan penduduk yang cepat mempunyai Implikasi pada berbagai
bidang.
Bertambahnya penduduk yang cepat ini mengakobatkan
tekanan pada sector penyediaan fasilitas tenaga kerja yang tidak mungkin dapat
ditampung dari sektor pertanian. Maka untuk perluasan kesempatan kerja, sector
industri perlu ditingkatkanbaik secara kualitas maupun kuantitas. Peningkatan
secara bertahap di berbagai bidang industri akan menyebabkan secara
beransur-ansur tidak akan lagi tergantung kepada hasil produksi luar negeri
dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Walaupun telah digariskan oleh pemerintah bahwa dalam
peningkatan pembangunan industri hendaknya jangan sampai membawa akibat
rusaknya lingkungan hidup, dalam kenyataanya yang lebih banyak diperhatikan
dalam pendirian industri sekarang adalah keuntungan-keuntungan dari hasil
produksinya.sedikit sekali perhatian terhadap masalah lingkungan,sehingga
pendirian industri tersebut akan mengakibatkan pencemaran lingkungan oleh hasil
buangannya yang kadang-kadang diabaikan.
Oleh karena itu perlu adanya perencanaan yang matang
pada setiap pembangunan industri agar dapat diperhitungkan sebelumnya segala
pengaruh aktivitas pembangunan industri tersebut terhadap lingkungan yang lebih
luas. Dalam mengambil keputusan pendirian sesuatu perindustrian, selain
keuntungan yang akan diperoleh harus pula secara hati-hati dipertimbagkan kelesetarian
lingkungan. Dibawah ini prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembangunan
proyek indutri terhadap lingkungan sekitarnya.
C. KERACUNAN BAHAN ORGANIS
PADA INDUSTRIALISASI
Kemajuan industri selain membawa dampak positif seperti meningkatnya
pendapatan masyarakat dan berkurangnya pengangguran juga mempunyai dampak
negatif yang harus diperhatikan terutama menjadi ancaman potensial terhadap
lingkungan sekitarnya dan para pekerja di industri. Salah satu industri
tersebut adalah industri bahan – bahan organik yaitu metil alkohol, etil
alkohol dan diol. Tenaga kerja sebagai sumber daya manusia adalah aset
penting dari kegiatan industri, disamping modal dan peralatan. Oleh karena itu
tenaga kerja harus dilindungi dari bahaya – bahaya lingkungan kerja yang dapat
mengancam kesehatannya.
Metil alkohol dipergunakan sebagai pelarut cat, sirlak, dan vernis
dalam sintesa bahan – bahan kimia untuk denaturalisasi alkohol, dan bahan anti
beku. Pekerja – pekerja di industri demikian mungkin sekali menderita keracunan
methanol. Keracunan tersebut mungkin terjadi oleh karena menghirupnya,
meminumnya atau karena absorbsi kulit. Keracunan akut yang ringan
ditandai dengan perasaan lelah, sakit kepala, dan penglihatan
kabur, Keracunan sedang dengan gejala sakit kepala yang berat, mabuk , dan
muntah, serta depresi susunan syaraf pusat, penglihatan mungkin buta sama
sekali baik sementara maupun selamanya. Pada keracunan yang berat terdapat pula
gangguan pernafasan yang dangkal, cyanosis, koma, menurunnya tekanan darah,
pelebaran pupil dan bahkan dapat mengalami kematian yang disebabkan kegagalan
pernafasan. Keracunan kronis biasanya terjadi oleh karena menghirup
metanol ke paru – paru secara terus menerus yang gejala – gejala utamanya
adalah kabur penglihatan yang lambat laun mengakibatkan kebutaan secara
permanen.
Nilai Ambang Batas (NAB) untuk metanol di udara ruang kerja adalah
200 ppm atau 260 mg permeterkubik udara. Etanol atau etil alkohol
digunakan sebagai pelarut, antiseptik, bahan permulaan untuk sintesa bahan
-bahan lain. Dan untuk membuat minuman keras. Dalam pekerjaan – pekerjaan
tersebut keracunan akut ataupun kronis bisa terjadi oleh karena meminumnya,
atau kadang – kadang oleh karena menghirup udara yang mengandung bahan
tersebut, Gejala – gejala pokok dari suatu keracunan etanol adalah depresi
susunan saraf sentral. Untunglah di Indonesia minum minuman keras banyak di
hindari oleh pekerja sehingga ”problem drinkers” di industri – industri tidak
ditemukan, NAB di udara ruang kerja adalah 1000 ppm atau 1900 mg permeter
kubik.
Keracunan – keracunan oleh persenyawaan – persenyawaan tergolong
alkohol dengan rantai lebih panjang sangat jarang, oleh karena makin panjang
rantai makin rendah daya racunnya. Simtomatologi , pengobatan, dan
pencegahannya hampir sama seperti untuk etanol. Seperti halnya etanol,
persenyawaan – persenyawaan yang tergolong diol mengakibatkan depresi
susunan saraf pusat dan kerusakan – kerusakan organ dalam seperti ginjal, hati
dan lain – lain. Tanda terpenting keracunan adalah anuria dan narcosis.
Keracunan akut terjadi karena meminumnya, sedangkan keracunan kronis disebabkan
penghirupan udara yang mengandung bahan tersebut. Pencegahan – pencegahan
antara lain dengan memberikan tanda – tanda jelas kepada tempat – tempat
penyimpanan bahan tersebut. Keracunan toksikan tersebut di atas
tidak akan terjadi manakala lingkungan kerja tidak sampai melebihi Nilai
Ambang Batas dan pemenuhan standar dilakukan secara ketat.
D. PERLINGUNGAN MASYARAKAT
SEKITAR PERUSAHAAN INDUSTRI
Masyarakat sekitar suatu perusahaan industri harus dilindungi dari
pengaruh-pengaruh buruk yang mungkin ditimbulkan oleh industrialisasi dari
kemungkinan pengotoran udara, air, makanan, tempat sekitar dan lain sebagainya
yang mungkin dapat tercemari oleh limbah perusahaan industri. Semua
perusahaan industri harus memperhatikan kemungkinan adanya pencemaran
lingkungan dimana segala macam hasil buangan sebelum dibuang harus betul-betul
bebas dari bahan yang bisa meracuni.
Untuk maksud tersebut, sebelum bahan-bahan tadi keluar dari suatu
industri harus diolah dahulu melalui proses pengolahan. Cara pengolahan ini
tergantung dari bahan apa yang dikeluarkan. Bila gas atau uap beracun bisa
dengan cara pembakaran atau dengan cara pencucian melalui peroses kimia
sehingga uadara/uap yang keluar bebas dari bahan-bahan yang berbahaya. Untuk
udara atau air buangan yang mengandung partikel/bahan-bahan beracun, bisa
dengan cara pengendapan, penyaringan atau secara reaksi kimia sehingga bahan
yang keluar tersebut menjadi bebas dari bahan-bahan yang berbahaya. Pemilihan
cara ini pada umunya didasarkan atas faktor-faktor:
1.
Bahaya tidaknya bahan-bahan
buangan tersebut
2.
Besarnya biaya agar secara
ekonomi tidak merugikan
3.
Derajat efektifnya cara yang
dipakai
4.
Kondisi lingkungan setempat
Selain oleh bahan bahan buangan, masyarakat juga harus
terlindungi dari bahaya-bahaya oleh karena produk-produknya sendiri dari suatu
industri. Dalam hal ini pihak konsumen harus terhindar dari kemungkinan
keracunan atau terkenanya penyakit dari hasil-hasil produksi. Karena itu
sebelum dikeluarkan dari perusahaan produk-produk ini perlu pengujian telebih
dahulu secara seksama dan teliti apakah tidak akan merugikan masyarakat. Perlindungan
masyarakat dari bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh produk-produk
industi adalah tugas wewenang Departeman Perindustrian, PUTL, Kesehatan dan
lain-lain. Dalam hal ini Lembaga Konsumen Nasional akan sangat membantu
masyarakat dari bahaya-bahaya ketidakbaikan hasil-hasil produk khususnya bagi
para konsumen umumnya bagi kepentingan masyarakat secara luas. Berdasarkan
data dari Biro Pelatihan Tenaga Kerja, penyebab kecelakaan yang pernah terjadi
sampai saat ini adalah diakibatkan oleh perilaku yang tidak aman sebagai
berikut:
o
sembrono dan tidak hati-hati
o
tidak mematuhi peraturan
o
tidak mengikuti standar
prosedur kerja.
o
tidak memakai alat pelindung
diri
o
kondisi badan yang lemah
Persentase penyebab kecelakaan kerja yaitu 3%
dikarenakan sebab yang tidak bisa dihindarkan (seperti bencana alam),
selain itu 24% dikarenakan lingkungan atau peralatan yang tidak memenuhi
syarat dan 73% dikarenakan perilaku yang tidak aman. Cara efektif untuk
mencegah terjadinya kecelakaan kerja adalah dengan menghindari terjadinya
lima perilaku tidak aman yang telah disebutkan di atas. Sebab-Sebab
terjadinya Kecelakaan Ada dua sebab utama terjadinya suatu kecelakaan.
1.
tindakan yang tidak aman
a.
kondisi kerja yang tidak aman
Suatu
Orang yang mendapat kecelakaan luka-luka sering kali disebabkan oleh
orang lain atau karena tindakannya sendiri yang tidak menunjang keamanan
kecelakaan sering terjadi yang diakibatkan oleh lebih dari satu sebab.
Kecelakaan dapat dicegah dengan menghilangkan hal – hal yang menyebabkan
kecelakan. Beberapa contoh tindakan yang tidak aman:
o
Memakai peralatan tanpa
menerima pelatihan yang tepat
o
Memakai alat atau peralatan
dengan cara yang salah
o
Tanpa memakai perlengkapan alat
pelindung, seperti kacamata pengaman, sarung tangan atau pelindung kepala
o
Bersendang gurau, tidak
konsentrasi, bermain-main dengan teman sekerja atau alat perlengkapan lainnya.
o
sikap tergesa-gesa dalam
melakukan pekerjaan dan membawa barang berbahaya di tenpat kerja
o
Membuat gangguan atau mencegah
orang lain dari pekerjaannya atau mengizinkan orang lain mengambil alih
pekerjaannya, padahal orang tersebut belum mengetahui pekerjaan tersebut
E. DAMPAK LINGKUNGAN INDUSTRI
Proses pengolahan ataupun pembungkusan semen, akan terjadi berbagai
dampak bagi lingkungan maupun masyarakat. Adapun dampak tersebut dapat bersifat
positif maupun negatif.
1.
Dampak positif yang dapat
dihasilkan pabrik semen tersebut yaitu :
·
Menghasilkan devisa atau
pendapatan bagi Negara, Pemerintah daerah, dan pemilik saham.
·
Menciptakan lapangan kerja bagi
masyarakat sekitar.
2.
Dampak negatif yang dapat
dihasilkan pabrik semen tersebut yaitu :
Salah satu dampak
negatif dari industri semen adalah pencemaran udara oleh debu. Debu yang
dihasilkan oleh kegiatan industri semen terdiri dari debu
yang dihasilkan pada waktu pengadaan bahan baku, debu selama proses
pembakaran, dan debu yang dihasilkan selama pengangkutan bahan baku ke
pabrik serta bahan jadi ke luar pabrik, termasuk pengantongannya. Selain
itu, pabrik semen juga meningkatkan suhu udara dan suara yang ditimbulkan
mesin-mesin dalam pabrik juga menimbulkan kebisingan. Debu semen memiliki
banyak dampak negatif bagi kesehatan maupun lingkungan hidup. Selain debu,
berikut contoh dampak negatif dari pabrik semen bagi lingkungan.
·
Lahan : Penurunan kualitas
dari segi kesuburan tanah akibat penambangan tanah liat. Perubahan ini dari
segi waktu akan meluas ke arah menurunnya kapasitas penampungan air yang pada
akhirnya akan berpengaruh juga terhadap kuantitas air sungai. Sedangkan dari
segi ruang akan mempengaruhi keseimbangan atau keselarasan lingkungan setempat.
·
Air : Kualitas air
bertambah buruk akibat limbah cair dari pabrik dalam bentuk minyak dan sisa air
dari kegiatan penambangan, yang menimbulkan lahan kritis yang mudah terkena
erosi, yang akan mengakibatkan pendangkalan dasar sungai, yang pada akhirnya
akan menimbulkan masalah banjir pada musim hujan.
·
Flora dan Fauna
: Berkurangnya keanekaragaman flora karena berubahnya pola vegetasi dan
jenis endemic, dan pembentukkan klorofil serta proses fotosintesis, Sedangkan
berkurangnya keanekaragaman fauna (burung, hewan tanah dan hewan langka)
disebabkan karena berubahnya habitat air dan habitat tanah tempat hidup
hewan-hewan tersebut.
F.
PERTUMBUHAN EKONOMI DAN
LINGKUNGAN HIDUP TERHADAP PEMBANGUNAN INDUSTRI
Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian
suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama
periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses
kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk
kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi
keberhasilan pembangunan ekonomi. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi adalah:
·
Faktor Sumber Daya Manusia
Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga
dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam
proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauh
mana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang
memadai untuk melaksanakan proses pembangunan dengan membangun infrastruktur di
daerah-daerah.
·
Faktor Sumber Daya Alam
Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam
dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun, sumber daya alam saja tidak
menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh
kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang
tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan
mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
·
Faktor Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat
mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang
semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak
kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas
pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan
laju pertumbuhan perekonomian.
·
Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan
ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau
pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan.
Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja
cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses
pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
·
Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan
meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal
sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena
barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
Masalah pencemaran lingkungan hidup, secara teknis telah
didefinisikan dalam UU No. 4 Tahun 1982, yakni masuknya atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energi, dan ataukomponen lain ke dalam lingkungan dan atau
berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatanmanusia atau proses alam, sehingga
kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yangmenyebabkan lingkungan
menjadi kurang atau tidak dapat lagi berfungsi sesuai peruntukannya.Dari
definisi yang panjang tersebut, terdapat tiga unsur dalam pencemaran, yaitu: Sumber
perubahan oleh kegiatan manusia atau proses alam, bentuk perubahannya adalah berubahnya
konsentrasi suatu bahan (hidup/mati) pada lingkungan, dan merosotnya fungsilingkungan
dalam menunjang kehidupan.Pencemaran dapat diklasifikasikan dalam
bermacam-macam bentuk menurut pola pengelompokannya:
a.
pengelompokan menurut bahan pencemar yang menghasilkan bentuk pencemaran
biologis, kimiawi, fisik, dan budaya.
b.
pengelompokan menurut medium
lingkungan menghasilkan bentuk pencemaranudara, air, tanah, makanan, dan
sosial. 8 pengelompokan menurut sifat sumber menghasilkan pencemaran dalam bentuk
primer dan sekunder Namun apapun klasifikasi dari pencemaran lingkungan, pada
dasarnya terletak padaesensi kegiatan manusia yang mengakibatkan terjadinya
kerusakan yang merugikanmasyarakat banyak dan lingkungan hidupnya.
http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2014/01/pengertian-industri-artikel-lengkap.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Industri
http://www.organisasi.org/1970/01/pengertian-definisi-macam-jenis-dan-penggolongan-industri-di-indonesia-perekonomian-bisnis.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar