A. Pengertian Ekologi Dan Ilmu Lingkungan Secara Umum
a.
Ekologi
Secara umum,
ekologi adalah ilmu yang mempelajari
hubungan timbal balik antara organisme-organisme hidup dengan lingkungannya.
Berasal dari kata Yunani oikos (“habitat”) dan logos (“ilmu”). Sangat diperhatikan dengan hubungan energi dan
menemukannya kembali kepada matahari kita yang merupakan sumber energi yang
digunakan dalam fotosintesis.
Habitat
(berasal dari kata dalam bahasa Latin yang berarti menempati) adalah tempat
suatu spesies tinggal dan berkembang. Pada dasarnya, habitat adalah lingkungan paling tidak lingkungan fisiknya—di sekeliling
populasi suatu spesies yang mempengaruhi dan dimanfaatkan oleh spesies
tersebut. Menurut Clements dan Shelford (1939), habitat adalah lingkungan fisik yang ada di sekitar
suatu spesies, atau populasi spesies, atau kelompok spesies, atau komunitas.
Dalam ilmu ekologi, bila pada suatu tempat
yang sama hidup berbagai kelompok spesies (mereka berbagi habitat yang sama)
maka habitat tersebut disebut sebagai biotop. Bioma adalah sekelompok tumbuhan dan hewan yang tinggal di suatu
habitat pada suatu lokasi geografis tertentu.
Pembagian Ekologi
·
Menurut Habitatnya:
o
Ekologi perairan tawar
o
Ekologi laut
o
Ekologi darat
·
Menurut garis Taxonomi
- Ekologi tumbuhan
- Ekologi vertebrata
- Ekologi serangga
- Ekologi jasad renik
ORGANISASI KEHIDUPAN
·
BIOSFIR
·
ECOSISTEM
·
COMMUNITY
·
POPULATION
·
ORGANISME
Ekologi adalah dasar pokok ilmu
lingkungan.
Inti permasalahan lingkungan hidup pada hakekatnya adalah ekologi yakni
hubungan makluk hidup, khususnya manusia dengan lingkunganya. Komponen- komponen tersebut berada pada suatu
tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur. Misalnya, pada
suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan, tumbuhan air,
plankton yang terapung di air sebagai komponen biotik, sedangkan yang termasuk
komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.
b.
Ilmu Lingkungan
Ilmu lingkungan adalah
ekologi yang menerapkan berbagai azas dan konsepnya kepada masalah yang lebih
luas,yang menyangkut pula hubungan manusia dengan lingkungannya. Ilmu
Lingkungan adalah ekologi terapan.
Ilmu lingkungan ini
mengintegrasikan berbagai ilmu
yang mempelajari hubungan timbal balik anatara jasad hidup (termasuk manusia)
dengan dengan lingkungannya.
Ilmu lingkungan (environmental science atau envirology)
adalah ilmu yang
mempelajari tentang lingkungan
hidup. Ilmu Lingkungan
adalah suatu studi yang sistematis mengenai lingkungan hidup dan kedudukan manusia yang
pantas di dalamnya. Perbedaan utama ilmu lingkungan
dan ekologi adalah dengan adanya misi untuk mencari pengetahuan yang arif,
tepat (valid), baru, dan menyeluruh tentang alam sekitar, dan dampak perlakuan
manusia terhadap alam. Misi tersebut adalah untuk menimbulkan kesadaran,
penghargaan, tanggung jawab, dan keberpihakan terhadap manusia dan lingkungan hidup secara
menyeluruh.
Ilmu lingkungan merupakan perpaduan konsep
dan asas berbagai ilmu
(terutama ekologi, ilmu
lainnya: biologi, biokimia, hidrologi, oceanografi, meteorologi, ilmu tanah, geografi,
demografi, ekonomi dan sebagainya), yang bertujuan untuk mempelajari dan memecahkan
masalah yang menyangkut hubungan antara mahluk hidup dengan lingkungannya. Ilmu lingkungan
merupakan penjabaran atau terapan dari ekologi.
Ilmu Lingkungan merupakan
salah satu ilmu yang mengintegrasikan berbagai ilmu yang mempelajari jasad
hidup (termasuk manusia) dengan lingkungannya, antara lain dari aspek sosial,
ekonomi, kesehatan, pertanian, sehingga ilmu ini dapat dikatakan sebagai suatu
poros, tempat berbagai asas dan konsep berbagai ilmu yang saling terkait satu
sama lain untuk mengatasi masalah hubungan antara jasad hidup dengan
lingkungannya.
Asas di dalam suatu ilmu pada dasarnya
merupakan penyamarataan kesimpulan secara umum, yang kemudian digunakan sebagai
landasan untuk menguraikan gejala (fenomena) dan situasi yang lebih spesifik.
Asas dapat terjadi melalui suatu penggunaan dan
pengujian metodologi secara terus menerus dan matang, sehingga diakui
kebenarannya oleh ilmuwan secara meluas. Tetapi ada pula asas yang hanya diakui
oleh segolongan ilmuwan tertentu saja, karena asas ini hanya merupakan
penyamarataan secara empiris saja dan hanya benar pada situasi dan kondisi yang
lebih terbatas, sehingga terkadang asas ini menjadi bahan pertentangan. Namun
demikian sebaliknya apabila suatu asas sudah diuji berkali-kali dan hasilnya
terus dapat dipertahankan, maka asas ini dapat berubah statusnya menjadi
hukum. Begitu pula apabila asas yang mentah dan masih berupa dugaan ilmiah
seorang peneliti, biasa disebut hipotesis Hipotesis ini dapat
menjadi asas apabila diuji secara terus menerus sehingga memperoleh kesimpulan
adanya kebenaran yang dapat diterapkan secara umum. Untuk mendapatkan asas baru
dengan cara pengujian hipotesis ini disebut cara induksi dan kebanyakan
dipergunakan dalam bidang-bidang biologi, kimia dan fisika. Disini
metode pengumpulan data melalui beberapa percobaaan yang relatif
terbatas untuk membuat kesimpulan yang menyeluruh. Sebaliknya cara lain yaitu
dengan cara deduksi dengan menggunakan kesimpulan umum untuk menerangkan
kejadian yang spesifik. Asas baru juga dapat diperoleh dengan cara simulasi
komputer dan penggunaan model matematika untuk mendapatkan semacam
tiruan keadaan di alam (mimik). Cara lain juga dapat
diperoleh dengan metode perbandingan misalnya dengan membandingkan
antara daerah yang satu dengan yang lainnya. Cara-cara untuk mendapatkan asas
tersebut dapat dikombinasikan satu dengan yang lainnya.
Asas di
dalam suatu ilmu yang sudah berkembang digunakan sebagai landasan yang kokoh
dan kuat untuk mendapatkan hasil, teori dan model seperti pada ilmu lingkungan.
Untuk menyajikan asas dasar ini
dilakukan dengan mengemukakan kerangka teorinya terlebih dahulu, kemudian
setelah dipahami pola dan organisasi pemikirannya baru dikemukakan fakta-fakta
yang mendukung dan didukung, sehingga asas-asas disini sebenarnya merupakan satu
kesatuan yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain (sesuai
dengan urutan logikanya).
B. Pengertian Ekologi Dan Ilmu Lingkungan Menurut
Para Ahli
a. Ekologi
v Menurut website carryinstitute.org, bahwa pengertian ekologi adalah
studi ilmiah tentang proses-proses yang mempengaruhi distribusi dan kelimpahan
organisme, interaksi yang ada pada organisme dan interaksi antara organisme dan
transformasi serta aliran energi dan materi.
v Menurut Ernst Haeckel (1866), Peneliti asal Jerman, bahwa pengertian
ekologi adalah ilmu pengetahuan komprehensif tentang hubungan organisme
terhadap lingkungan
v Menurut Charles Elton (1927), secara singkat bahwa pengertian
ekologi adalah sejarah alam yang bersifat ilmiah “Scientific natural history”
v Menurut E.P. Odum (1963) bahwa pengertian ekologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang struktur dan fungsi alam “The study of the structure and
function of nature”
v Tahun 1972, Menurut C. J. Krebs, pengertian ekologi adalah ilmu
pengetahuan tentang interaksi yang menentukan distribusi dan kelimpahan
organisme.
b.
Ilmu Lingkungan
Pengertian dari Ilmu Lingkungan dapat diperoleh
dari beberapa sumber seperti yang tertera dibawah:
v Iowa State University yang menyatakan bahwa Environmental science is
an interdisciplinary academic field that integrates physical and biological
sciences, (including but not limited to Ecology, Physics, Chemistry, Biology,
Soil Science, Geology, Atmospheric Science and Geography) to the study of the
environment, and the solution of environmental problems. Environmental science
provides an integrated, quantitative, and interdisciplinary approach to the
study of environmental systems (Anonim, 2011).
v Ilmu lingkungan adalah ilmu yang mempelajari tentang lingkungan
hidup. Menurut Soerjani, dkk (2006), ilmu lingkungan adalah penggabungan
ekologi (manusia) yang dilandasi dengan kosmologi (tatanan alam) yang mempunyai
paradigma sebagai ilmu pengetahuan murni. Hakikat ilmu pengetahuan pada
dasarnya berkembang untuk mendasari, mewarnai serta sebagai pedoman kearifan
sikap dan perilaku manusia.
v Ilmu Lingkungan adalah suatu studi yang sistematis mengenai
lingkungan hidup dan kedudukan manusia yang pantas di dalamnya. Ilmu lingkungan
merupakan perpaduan konsep dan asas berbagai ilmu yang bertujuan untuk
mempelajari dan memecahkan masalah yang menyangkut hubungan antara mahluk hidup
dengan lingkungannya. Ilmu lingkungan merupakan penjabaran atau terapan dari
ekologi.
C.
Perbedaan Ekologi dan Ilmu Lingkungan
Perbedaan utama
ilmu lingkungan dan ekologi adalah dengan adanya misi untuk mencari pengetahuan
yang arif, tepat (valid), baru, dan menyeluruh tentang alam sekitar, dan dampak
perlakuan manusia terhadap alam. Misi tersebut adalah untuk menimbulkan
kesadaran, penghargaan, tanggung jawab, dan keberpihakan terhadap manusia dan
lingkungan hidup secara menyeluruh. Timbulnya kesadaran lingkungan sudah
dimulai sejak lama, contohnya Plato pada 4 abad Sebelum Masehi telah mengamati
kerusakan alam akibat perilaku manusia. Pada zaman modern, terbitnya buku
Silent Spring tahun 1962 mulai menggugah kesadaran umat manusia.
Ilmu lingkungan
merupakan bidang ilmu interdisipliner yang merupakan integrasi ilmu fisik dan
biologi (termasuk tapi tidak dibatasi pada ekologi, fisika, kimia, biologi,
ilmu tanah, geologi, ilmu atmosfer dan geografi) untuk mempelajari tentang
lingkungan dan solusi dari masalah-masalah lingkungan. Ilmu lingkungan
menyediakan pendekatan yang terintegrasi, kuantitatif, dan interdisipliner
untuk mempelajari sistem lingkungan.
Ekologi adalah studi ilmiah tentang
distribusi kelimpahan hidup dan interaksi antaraorganisme dan lingkungan alami
mereka sedangkan ilmu lingkungan adalah filosofi dangerakan sosial yang luas
berpusat pada kepedulian terhadap konservasi dan perbaikanlingkungan.
Ekologi dan ilmu
lingkungan merupakan disiplin ilmu terkait erat dan berhubungan dengan
prinsip-prinsip yang satu dengan yang lain dan hal ini merupakan sesuatu yang
penting untuk sepenuhnya memahami satu dengan yang lain. Perbedaan utama
antaraekologi dan ilmu lingkungan yaitu ilmu lingkungan merupakan bidang yang
lebih menyeluruh yang menggabungkan banyak unsur ilmu bumi dan kehidupan untuk
memahami berbagai proses alam.
D.
Asas-Asas Pengetahuan Lingkungan
Asas di dalam
suatu ilmu pada dasarnya merupakan penyamarataan kesimpulan secara umum, yang
kemudian digunakan sebagai landasan untuk menguraikan gejala (fenomena) dan
situasi yang lebih spesifik. Asas dapat terjadi melalui suatu penggunaan
dan pengujian metodologi secara terus menerus dan matang, sehingga diakui
kebenarannya oleh ilmuwan secara meluas. Tetapi ada pula asas yang hanya diakui
oleh segolongan ilmuwan tertentu saja, karena asas ini hanya merupakan
penyamarataan secara empiris saja dan hanya benar pada situasi dan kondisi yang
lebih terbatas, sehingga terkadang asas ini menjadi bahan pertentangan. Ada
beberapa asas dalam pengetahuan lingkungan, yaitu:
Ø ASAS 1 menyatakan bahwa semua energi yang memasuki sebuah organisme,
populasi, atau ekosistem yang dianggap sebagai energi tersimpan atau
terlepaskan. Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain, serta tidak
dapat hilang, dihancurkan, maupun diciptakan.
Ø ASAS 2 menyatakan bahwa tidak ada sistem perubahan energi sangat
efisien. Misalnya pada Hukum Termodinamika II yaitu "Semua sistem biologi
kurang efisien, kecenderungan umum, energi berdegradasi ke dalam bentuk panas
yang tidak balik dan beradiasi menuju angkasa."
Ø ASAS 3 menyatakan bahwa materi, energi, ruang, waktu dan
keanekaragaman, semuanya termasuk pada sumber alam.
Ø ASAS 4 menyatakan bahwa semua kategori sumber alam, jika
pengadaannya telah maksimal, pengaruh unit kenaikannya sering menurun dengan
penambahan sumber alam sampai ke tingkat maksimum.
Ø ASAS 5 menyatakan bahwa terdapat dua jenis sumber alam, yaitu sumber
alam yang pengadaannya dapat merangsang penggunaan, dan tidak mempunyai daya
rangsang penggunaan.
Ø ASAS 6 menyatakan bahwa Individu dan spesies yang mempunyai lebih
banyak keturunan daripada saingannya, cenderung akan berhasil mengalahkan
saingannya tersebut.
Ø ASAS 7 menyatakan bahwa kemantapan pada keanekaragaman suatu
komunitas lebih tinggi di alam lingkungan yang mudah diramal.
Ø ASAS 8 menyatakan bahwaqq1 sebuah habitat dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragaman takson.
Hal tersebut bergantung kepada bagaimana nicia dalam lingkungan hidup dapat
memisahkan takson.
Ø ASAS 9 menyatakan bahwa keanekaragaman komunitas apa saja sebanding
dengan biomasa dibagi produktivitasnya. Terdapat hubungan antara biomasa,
aliran energi, dan keanekaragaman dalam suatu sistem biologi.
Ø ASAS 10 menyatakan bahwa lingkungan yang stabil perbandingan antara
biomasa dengan produktivitas dalam perjalanan waktu naik mencapai sebuah
asimtot. Sistem biologi menjalani evoluasi yang mengarah pada peningkatan
efisiensi penggunaan energi pada lingkungan fisik yang stabil.
Ø ASAS 11 menyatakan bahwa sistem yang telah mantap mengeksploitasi
sistem yang belum mantap. Contohnya seperti pada hama tikus, serangga dari
hutan rawa menyerang tanaman pertanian dilahan transmigran.
Ø ASAS 12 menyatakan bahwa kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau
tabiat tergantung kepada kepentingan relatifnya pada keadaan lingkungan.
Ø ASAS 13 menyatakan bahwa ingkungan yang secara fisik telah mantap
memungkinkan terjadinya penimbunan keanekaragaman biologi pada ekosistem yang
mantap, serta kemudian dapat menggalakkan kemantapan populasi lebih jauh.
Ø ASAS 14 menyatakan bahwa derajat pola keteraturan naik-turunnya
populasi tergantung kepada jumlah keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya
yang akan mempengaruhi populasi tersebut.
http://marno.lecture.ub.ac.id/files/2012/01/EKOLOGI-DAN-ILMU-LINGKUNGAN.doc
http://marno.lecture.ub.ac.id/files/2012/01/EKOLOGI-DAN-ILMU-LINGKUNGAN.doc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar