BERDIRI AKU
Karya: Amir Hamzah
Berdiri aku di senja senyap
Camar melayang menepis buih
Melayah bakau mengurai puncak
Berjulang dating ubur terkembang
Angin pulang menyeduk bumi
Menepuk teluk mengempas emas
Lari ke gunung memuncak sunyi
Berayun-ayun di atas alas
Benang raja mencelup ujung
Naik marak menggerak corak
Elang leka sayap tergulung
Dimabuk warna berarak-arak
Dalam rupa maha sempurna
Rindu-sendu mengharu kalbu
Ingin datang merasa sentosa
Menyecap hidup bertentu tuju.
Unsur Intrinsik Puisi “Berdiri Aku”
1.
Tema
atau Sense
·
Tema
Umum
Tema umum dari sajak ini adalah kesedihan.
Tema umum dari sajak ini adalah kesedihan.
·
Tema Khusus
Sajak
“BerdiriAku” ini merupakan ekspresi kesedihan yang ditampilkan penyair dengan
suasana sunyi. Kesedihan ini tidak lain dikarenakan oleh perpisahannya
dengankekasihnya dan dia harus pulang ke Medan dan menikah dengan putrid
pamannya. Perasan sedih yang sangat mendalam digambarkan penyair dengan suasana
sunyi pantai disore hari. Dengan demikian penyair hanya mampu melihat keindahan
alam sekitar karena kebahagiaannya dan harapan te;ah hilang.
2.
Feeling
atau Rasa
Dalam
sajak berdiri aku tergambar sikap pesimis penyair dalam mengadapi permasalahan
hidupnya, sikap pesimis ini mejadikannya melankolis.
3.
Amanat
Amir
Hamzah ingin menyampaikan ide dan pemikiranya untuk yang membacanya supaya
menyerahkan hidupnya kepada Tuhan karena hanya dialah yang mampu memberi
kepastian dalam kehidupan di dunia ini.
4.
Tipograf
/ Tata Wajah
Tifografi
dalam sajak ini penyair memanfaatkan margin halaman kertas dan dalam penulisan
sajak ini. Penyair begitu memperhatikan EYD.
5.
Diksi
Kata-kata
seperti, senyap, mengurai, mengempas, berayun-ayun dan sayap tergulung identik
dengan kesunyian. Kata-kata tersebut membentuk makna kesendirian yang ingin
digambarkan pengarang.
Kata
“maha sempurna” dalam akhir bait juga merupakan arti konotasi dari tuhan yang
maha sempurna. Kata “mengecap” memiliki arti yang ingin dirasakan. Permainan
kata-kata yang digunakan yang ditulis memang sebuah misteri untuk
menyembunyikan ide pengarang.
6.
Citraan
Sajak
Berdiri Aku ini menimbulkan imaji penglihatan ”visualimagery”, seolah-olah kita
melihat suasana pantai yang indah. Dalam kalimat pertama imaji kita akan
merasakan kesejukan dengan kata-kata tersebut tetapi satyang angin itulah yang
menghempaskan harapan dan membawa lari sehingga yang terasa hanyalah sunyi yang
semakin dalam. Dengan berbagai citraan yang mampu ditampilkan penyair ini
pembaca akan ikut merasakan apa yang ditulis oleh penyair dengan inderanya
sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar